Laman

Profil

H. Budi Antoni Aljufri:

Mengalir Seperti Air

Terlahir dari keluarga pemimpin, ternyata tidak membuat H Budi Antoni Aljufri (HBA) sombong apalagi tinggi hati. Begitu juga saat terpilih sebagai Bupati Empat Lawang pertama di wilayah yang baru dimekarkan. Dipilih langsung oleh rakyat dan menjadi salah satu bupati muda tidak lah membuat HBA pongah.

Keluarga H Budi Antoni Aljufri
Sosok merakyatnya itu dia perlihatkan dengan sikapnya yang egaliter, terbuka, komunikatif dan membumi. HBA memang sosok pembaharu dan lentur bergaul dengan siapa saja. Dengan prinsip hidup mengalir seperti air dia mengatakan dirinya harus bekerja keras dan punya energi ekstra untuk mewujudkan Empat Lawang sebagai kabupaten yang mandiri kendati baru dalam hitungan jari menjadi daerah pemekaran
“Saya optimis bisa membuat perubahan itu di Empat Lawang. Sebagai kepala daerah, saya harus mengambil kebijakan yang bisa diterima semua pihak, baik oleh jajaran birokrasi sebagai penyelenggara pemerintahan dan masyarakat sebagai komunitas yang harus dilayani oleh penyelenggara pemerintah,” kata HBA.
Budi Antoni Aljufri lahir di Talang Padang, 31 Juli 1970 silam. Dia termasuk golongan pemimpin muda usia. Tetapi ia bukan muda pengalaman. Budi Antoni memiliki kemampuan dan pengalaman kepemimpinan yang luar biasa, baik selama 5 tahun sebagai anggota dewan dan 4 tahun sebagai Ketua DPRD Kabupaten Lahat dalam usia 34 tahun. Jelas pengalaman ini telah melahirkan tekad Toni, panggilan dekat HBA, untuk menyumbangkan kemajuan bagi daerah kelahirannya, Empat Lawang.

HBA dilantik menjadi Bupati Empat Lawang 26 Agustus 2008. Melihat penampilannya, mungkin tiada yang menduga kalau ia seorang Bupati. HBA sendiri bukanlah sosok yang suka duduk diam di kantornya. Seakan tanpa lelah dia senang turun ke bawah untuk memastikan realisasi program-program pembangunan sekaligus berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Aqila Syazania Nadhifa dan Muhamad Alqhatan Antoni

Karena kebiasaan itu, tak urung masyarakat pun jadi tak sungkan menyampaikan keluh-kesah dan masukan kepada bupatinya terkait problem mereka. Bahkan Toni membuka hotline dan talk show khusus setiap hari di pagi hari di salah satu radio lokal terkemuka untuk mengundang masyarakat bicara blak-blakan.
Suami Hj Susana ini adalah tipe pemimpin terbuka yang memberikan ruang bagi masyarakatnya untuk mengkritik, mengadukan, atau memberi saran tentang kinerja baik bagi dirinya sendiri sebagai bupati dan seluruh aparaturnya. Jarang bangsa Indonesia menemukan tipe kepemimpinan seperti ini. Pemimpin yang tidak alergi di kritik. Apakah kiat ini akan diikuti oleh seluruh aparaturnya?
Sebagai bupati muda, HBA terlihat jauh lebih visioner dari usianya. Ia mempunyai kemampuan solutif yang maju dan baru dengan selalu berpegang pada kebutuhan masyarakatnya secara proporsional, konfrehensif dan berkelanjutan sesuai kadar dan sifat permasalahannya.
Ada sisi lain yang mewarnai dan memberi pengaruh sangat mendalam dari sosok dan kepemimpinan HBA, yaitu penghayatannya terhadap filosofi hidup yang dipegangnya. Sederhana dan sesuai dengan jiwanya. Dengan gaya penampilan ini Toni memang tampil bebas dari formalitas. ”Yang paling penting adalah niat tulus dan kesungguhan untuk memajukan masyarakat,” ujarnya.
Diakuinya, kunci sukses pemimpin adalah niat dan keteladanan. Bahkan, kunci sukses itu juga berlaku di keluarganya. Menanamkan sikap saling menghargai, mempercayai dan pengertian adalah sisi indah kepemimpinannya selaku kepala keluarga. Dia memerankan bahwa selaku bupati dirinya tak hanya milik keluarga tapi juga milik masyarakat.
”Terlepas kekurangan dan kelebihan, pejabat publik adalah juga milik masyarakat. Ia harus bisa membagi waktu untuk keluarga dan masyarakat sekaligus sebagai teladan bagi kedua-duanya,” ujar Toni.
“Saya selalu melihat ke depan tanpa melupakan saat ini,” tegas ayah dari Aqila Syazania Nadhifa dan Muhamad Alqhatan Antoni ini. Bagi Toni, “Hidup jangan dilihat pangkalnya, tapi lihat ujungnya,” sebuah inspirasi hangat bagi anak bangsa Indonesia.
HBA dan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dalam acara KNPI
Di dalam memimpin, HBA menerapkan gaya smart dan tidak formal di lingkungan pemerintahan Kabupaten Empat Lawang. Misal dalam rapat dengan DPRD, dia minta agar tidak pakai jas atau safari. “Memang agak aneh, namun lama kelamaan semuanya bisa mengerti apa yang saya maksudkan,” ujar Toni
Toni sendiri mengaku sangat welcome dengan rakyat, baik di kantor maupun di rumah. Bahkan kalau ada kebijakan menyangkut publik, rakyat Empat Lawang minta agar Toni sendiri yang menyampaikan. “Waktu ada pembebasan lahan untuk dibikin jalan, rakyat mau melepas lahan mereka asal saya sendiri yang menyampaikan. Ya sebenarnya agak merepotkan, tapi yang namanya mengabdi ya dilaksanakan,” ujar Toni.
Satu lagi yang melekat pada pribadi Toni yakni dia gerah mengenakan cupu (tanda jabatan bupati), maksudnya sama yakni menghindari kesan formal. Dia sangat jarang memakai. Kecuali kalau menghadiri acara resmi di Palembang atau Jakarta. Atau sedang melantik pejabat di bawah, misal kades atau camat baru, dia akan gunakan cupu
H Budi Antoni Aljufri dan istri, Hj. Suzanah, SE


Beda dengan penampilan yang terkesan santai, untuk urusan kerja Toni mengaku sangat disiplin dengan tujuan guna lebih memperkenalkan Empat Lawang yang baru berusia satu tahun. Sebagai kabupaten ke-15 sekaligus termuda di Sumsel memang belum dikenal apalagi sampai saat ini nama Empat Lawang belum termasuk dalam peta nasional.
“Teman-teman juga banyak yang bertanya. Tetapi saat saya kasih tahu Tebing Tinggi ibukota Empat Lawang, mereka langsung tahu karena memang Tebing Tinggi itu kota tua lebih dikenal dibanding Empat Lawang.”
Pemilik gelar Sutan Rajo Ame (raja emas) dari masyarakat Sumatera Barat ini mengaku memajukan tanah kelahirannya Empatlawang menjadi niatnya sedari awal. Niat ini diwujudkan dengan bekerja secara optimal hingga akhir masa jabatannya 2013 mendatang.
HBA yakin, kabupaten muda seperti Empat Lawang yang dipimpin oleh bupati berusia muda akan pesat kemajuannya. Diperlukan kreativitas dan kerja keras untuk membuat Empatlawang sejajar dan bahkan leih tinggi kesejahteraannya dibanding kabupaten lain,” katanya. (***)


BIODATA
Nama : H. Budi Antoni Aljufri, SE, MM
Nama Panggilan : Toni HBA

Tempat/tgl lahir : Talang Padang, Empat Lawang, 31 Juli 1970
Nama Istri : Hj. Suzanah, SE
Tempat/tgl lahir : Sorolangun Rawas, Jambi, 11 Maret 1978

Anak : 1. Aqila Syazania Nadhifa (20 Januari 2003)
2. Muhamad Alqhatan Antoni (14 Agustus 2005)

Sekolah :
1. SD Negeri No. 8 Tebing Tinggi
2. SMP Negeri No. 1 Tebing Tinggi
3. SMA Wahid Hasyim 1 Malang, Jatim
4. Universitas Tridinanti Palembang, S-1
Riwayat Pekerjaan
1. 1990 s/d 1999 Kontraktor
2. 1999 s/d 2004 Anggota DPRD Kabupaten lahat
3. 2004 s/d 2008 Ketua DPRD Lahat
4. 2008 s/d skrg Bupati Empat Lawang

Pengalaman Jabatan
1. 1999 s/d 2003 anggota DPRD
2. 2003 s/d 2004 Ketua Komisi V DPRD Lahat
3. 2004 s/d 2008 Ketua DPRD Lahat
4. 2004 s/d 2008 Bendahara ADKASI
5. 2005 s/d 2008 Ketua PBVSI Lahat
6. 2005 s/d sakarang Ketua Alumni FE Unanti
7. 2009- sekarang Ketua KNPI Sumsel

Riwayat Organisasi Partai Politik

1. Wakil Ketua PK P Golkar Tebing Tinggi
2. Sekretaris DPD II Partai Golkar Lahat
3. Ketua AMPG Lahat
4. Ketua DPD II Partai Golkar Empat Lawang

Riwayat Organisasi Masyarakat

1. Ketua PBVSI Lahat
2. Dewan Penasehat Pengda IMI Sumsel


Sumber: Simpul Kasih Jurai Empat Lawang, oleh Ida Syahrul, M Nasir, dan Gatot Ivan Ernadi, 2010, halaman 28-33, penerbit Media Lintas Informasi. ISBN:978-602-97244-0-0